Qyemo's Script: Dengan IPTEK, Pembangunan Lancar Lingkungan Tetap Terjaga

Dengan IPTEK, Pembangunan Lancar Lingkungan Tetap Terjaga

Pembangunan pemukiman merupakan suatu proses pembentukan peradaban umat manusia di muka bumi. Tetapi seringkali pembangunan terkendala dengan adanya berbagai permasalahan. Dengan penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) kita bisa mencari solusi dari berbagai permasalahan yang menjadi kendala dari pembangunan tersebut.


Apa Saja Masalah yang Timbul Sebagai Akibat dari Pembangunan Pemukiman ?
Pembangunan Pemukiman di Kota Banjarmasin seringkali menyisakan berbagai permasalahan yang fatal seperti kerusakan lingkungan, mulai dari berkurangnya lahan hijau yang mengakibatkan fenomena gas rumah kaca, serta hilangnya area resapan dan aliran air yang berakibat pada terjadinya banjir.


Gambar 1 : Permasalahan dari Pembangunan Pemukiman Penduduk


Mengapa Pembangunan Pemukiman Bisa Menyebabkan Masalah Seperti Kerusakan Lingkungan ?
Semakin bertambahnya jumlah penduduk dari tahun ke tahun dan juga meningkatnya taraf perekonomian masyarakat Kota Banjarmasin membuat permintaan akan pembangunan rumah semakin meningkat, belum lagi dengan adanya kredit - kredit perumahan yang ringan membuat permintaan pembangunan rumah semakin meningkat di Kota Banjarmasin.


Gambar 2 : Tabel Jumlah Penduduk Kota Banjarmasin

Konversi lahan hijau menjadi daerah pemukiman penduduk merupakan suatu yang tidak bisa dihindari dalam pembangunan suatu daerah. Lajunya pertumbuhan penduduk dan meningkatnya perekonomian suatu daerah membuat pembangunan seakan tak terhentikan sehingga mengorbankan pepohonan di lahan hijau yang berakibat pada meningkatnya gas CO2 dan juga menurunnya kualitas udara karena pencemaran udara yang berasal dari polusi.

Meningkatnya kadar gas CO2 di udara akan mengakibatkan meningkatnya temperatur Bumi sehingga terjadilah Fenomena gas rumah kaca yang sangat berbahaya bagi makhluk hidup. Efek rumah kaca adalah suatu kondisi, suhu dari permukaan planet yang meningkat secara drastis sehingga mengakibatkan perubahan iklim yang ekstrim. Akibat yang langsung kita rasakan yaitu ketika di siang hari panas menjadi sangat terik dan ketika di malam hari suhu akan menjadi sangat dingin.


Gambar 3 : Efek yang Langsung Kita Rasakan dari Efek Rumah Kaca

Apabila pencegahan efek rumah kaca tidak dilakukan maka akan terjadi pemanasan global yang akan mengakibatkan mencairnya gunung – gunung es di daerah kutub yang secara langsung mengakibatkan permukaan air laut menjadi naik. Kondisi ini sangat berbahaya bagi daerah – daerah yang memiliki ketinggian dibawah permukaan air laut, salah satunya Kota Banjarmasin yang memiliki ketinggian 0,16 m dibawah permukaan air laut.


Gambar 4 : Daerah Pemukiman yang Memiliki Ketinggian dibawah Permukaan Air Laut



Bagaimana Cara yang Paling Mudah dan Sederhana untuk Mencegah Efek Rumah Kaca ?
Salah satu cara yang paling mudah dan sederhana untuk mencegah efek rumah kaca adalah dengan konsep one house one tree. Dengan menanam pohon di halaman rumah, kita membantu menurunkan kadar CO2 di atmosfer Bumi. Efek yang langsung kita rasakan apabila menanam pohon di halaman rumah yaitu halaman rumah menjadi rindang serta hawa sejuk selalu bertiup sampai ke dalam rumah.

Siapa yang tak menginginkan halaman rumah yang rindang serta kualitas udara yang bagus ? Pasti semua orang menginginkannya. Pohon buah  (pohon mangga atau pohon rambutan) merupakan tanaman yang paling cocok untuk ditanam di halaman rumah. Selain pohonnya yang rindang, buahnya pun dapat kita nikmati.


Gambar 5 : Pohon Rambutan yang Ditanam di Halaman Rumah

Ada beberapa keuntungan apabila kita mempunyai pohon buah di halaman rumah, yaitu :  
  1. Kualitas udara menjadi baik dengan berlimpahnya kadar O2 di lingkungan sekitar rumah.
  2. Halaman rumah menjadi teduh karena dedaunan dari pohon melindungi dari teriknya sinar matahari langsung.
  3. Kita bisa menikmati buah dari pohon yang kita tanam di halaman rumah tersebut. 
  4. Jadi lahan untuk menanam pahala karena buahnya bisa kita bagi - bagikan kepada tetangga.


Untuk apa lagi kita harus berpikir dua kali untuk menanam pohon buah di halaman rumah kita. selain mudah untuk dilakukan dan ada banyak sekali keuntungan yang bisa kita dapat dari menanam pohon buah tersebut.


Selain penerapan konsep one house one tree. Pembangunan pemukiman di atas tanah rawa juga memerlukan konsep yang tepat agar fungsi dari daerah rawa sebagai resapan dan aliran air tetap terjaga.


Mengapa Pembangunan Pemukiman di Atas Tanah Rawa Memerlukan Konsep yang Tepat ?
Fungsi dari daerah rawa sebagai daerah resapan dan aliran air sudah seharusnya tidak kita rusak dengan mendirikan rumah di atas tanah rawa dengan konsep yang tidak ramah lingkungan dan bahkan bisa merusak lingkungan. apabila fungsi dari daerah rawa tersebut telah rusak maka bencana banjir pun akan segera melanda daerah tersebut.


Gambar 6 : Pemukiman Penduduk yang Terkena Banjir


Bagaimana Cara untuk Mendirikan Rumah di Atas Tanah Rawa Tanpa Harus Merusak Lingkungan ?
Kota Banjarmasin yang merupakan daerah rawa yang tanahnya selalu tergenang air merupakan daerah yang sangat rentan terkena banjir. Perencanaan pembangunan pemukiman daerah rawa yang tetap menjaga fungsi dari daerah rawa merupakan salah satu konsep yang harus diusung untuk menciptakan pemukiman penduduk yang nyaman dan terbebas dari bencana banjir.


Konsep pembuatan pemukiman di atas tanah rawa yang ramah lingkungan sudah dikenal nenek moyang kita sejak zaman dahulu. Mendirikan bangunan di atas genangan air tanpa harus merusak fungsi dari daerah rawa sebagai area resapan air sudah menjadi suatu kewajiban sendiri bagi masyarakat Banjar. Kearifan lokal serta konsep mendirikan bangunan yang tepat dapat meminimalisir perubahan dan kerusakan lingkungan yang disebabkan karena pembangunan pemukiman penduduk.



Gambar 7 : Konsep Pemukiman yang memakai Konstruksi Pondasi Panggung

Dengan menggunakan sistem konstruksi pondasi panggung, rumah yang berdiri di atas kaki (pondasi) dimana permukaan bangunan diangkat ke atas sehingga tidak menyentuh tanah. Konsep konstruksi pondasi panggung sendiri dulunya digunakan agar rumah terhindar dari gangguan binatang liar, tetapi sekarang bisa digunakan sebagai alternatif meminimalisir dampak banjir dan gempa serta mencegah rusaknya fungsi ekologis dari tanah rawa sebagai area resapan air.



Gambar 8 : Rumah yang Memakai Konstruksi Pondasi Panggung

Rumah berpondasi panggung yang berdiri diatas tanah rawa tersebut tidak akan menutup jalur air sehingga area resapan air tetap terjaga fungsinya. Ini sangat berbeda apabila kita memakai sistem pondasi urug tanah yang akan berakibat pada tertutupnya dan terganggunya area resapan air sehingga air tidak bisa mengalir ke sungai dan akan mengakibatkan terjadinya banjir.


Pembangunan rumah di atas tanah rawa yang memakai konstruksi pondasi panggung memiliki beberapa kelebihan yaitu :
  1. Terhindar dari banjir. Karena ketinggian rumah lebih tinggi daripada lingkungan sekitar.
  2. Kolong rumah menjadi aliran air serta area resapan air yang optimal sehingga fungsi dari tanah rawa tetap terjaga.
  3. Rumah tidak mudah rubuh apabila terkena gempa karena efek dari pondasinya tersebut yang fleksibel mengikuti gerakan tanah.
Ternyata sangat mudah dan sederhana sekali solusi dari masalah lingkungan sebagai akibat dari pembangunan pemukiman penduduk di Kota Banjarmasin. Dengan hanya menanam pohon di halaman rumah (konsep one house one tree) dan juga memakai sistem konstruksi pondasi panggung pada pemukiman penduduk di daerah rawa, maka lingkungan akan tetap selalu terjaga keramahannya.


Jadi, Apakah IPTEK Merupakan Jalan Keluar Permasalahan Bidang Pekerjaan Umum (Pemukiman Penduduk) ?
Tepat sekali. karena dengan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, kita bisa menemukan solusi yang tepat dari setiap permasalahan yang timbul sebagai akibat dari pembangunan pemukiman penduduk di setiap daerah. Jadi diharapkan tidak ada lagi kerusakan lingkungan akibat pembangunan pemukiman penduduk.   


                                 Dengan IPTEK 
 Pembangunan Lancar, Lingkungan Tetap Terjaga


Gambar 9 : Thanks to IPTEK :)


Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Sayembara Penulisan Blog 2013 dari Badan Litbang Kementrian PU dengan Tema "IPTEK, Jalan Keluar Permasalahan Bidang Pekerjaan Umum"

Web Balitbang PU yang dijadikan referensi adalah http://puskim.pu.go.id/produk-litbang/teknologi-terapan/fenomena-gas-rumah-kaca

___________________________________________________________________________________

Sumber Gambar 

Gambar 1 : Koleksi Pribadi
Gambar 2 : http://kalsel.bps.go.id/
Gambar 3 : Koleksi Pribadi
Gambar 4 : Koleksi Pribadi
Gambar 5 : http://bsmtestpage.blogspot.com/2011/04/optimalkan-fungsi-pohon-buah-di-halaman_06.html 
Gambar 6 : http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/17/1445276-lks-terendam-banjir- 620X310.JPG
Gambar 7 : Jurnal Konsep Pengolahan Tapak Pemukiman di Daerah Rawa, Banjarmasin oleh Dahliani 
Gambar 8 : Koleksi Pribadi
Gambar 9 : Koleksi Pribadi 
 

2 comments:

Copyright © Qyemo's Script Urang-kurai