Bangga ada embel - embel Haji di depan nama ?
Sebenarnya asal mula penggunaan kata ‘Haji’ di depan nama
seseorang bermula ketika jaman Hindia Belanda yang digunakan oleh pemerintah
kolonial untuk mengidentifikasi para jemaah haji yang mencoba memberontak,
sepulangnya dari Tanah Suci.
Gambar orang habis dari berhaji di jaman Hindia belanda |
Mereka dicurigai sebagai anti kolonialisme,
dengan pakaian ala penduduk Arab yang disebut oleh VOC sebagai “kostum Muhammad dan
sorban”. Sebagai contoh adalah Pangeran Diponegoro dan Imam Bonjol yang terkenal
akan sorbannya ketika maju berperang melawan pemerintah kolonial hindia belanda.
Imam Bonjol |
Pangeran Diponegoro |
Sudah tau kan sekarang sejarah kenapa ada tambahan ‘H’ di
depan nama seseorang itu, dan itu adalah KONSPIRASI dari pemerintah kolonial Hindia Belanda. Dan saya sangat bingung kenapa orang indonesia khususnya warga
kalimantan selatan sangat fanatik dengan penambahan kata ‘Haji’ di depan
namanya tersebut. Bahkan ketika orang tersebut sudah datang dari tanah suci dan
ada orang yang memanggilkan tanpa ada kata ‘haji’ dia ga mau noleh, katanya
mahal – mahal naik haji koq ga dipanggil haji. Woooyyy manusia apaan tuh
sombong betul. Derajat antar manusia itu sama, yg beda itu hanyalah derajat manusia
ketika berhubungan dengan Tuhannya.
Bahkan yang lebih parah ada yang cuman datang umroh dan juga
ada juga yang cuman numpang NUMPANG LAHIR di mekkah mau minta beri embel –
embel ‘H’ tuh di depan namanya. Kan untuk jadi haji yang mabrur itu harus
menunaikan rukun haji.nih ane kasih rukun haji :
1. Ihram
Ihram, yaitu pernyataan mulai mengerjakan ibadah haji atau umroh dengan memakai pakaian ihram disertai niat haji atau umroh di miqat.
2. Wukuf
Wukuf di Arafah, yaitu berdiam diri, dzikir dan berdo'a di Arafah pada tanggal 9 Zulhijah.
3. Tawaf Ifadah
Tawaf Ifadah, yaitu mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali, dilakukan sesudah melontar jumrah Aqabah pada tanggal 10 Zulhijah.
4. Sa'i
Sa'i, yaitu berjalan atau berlari-lari kecil antara Shafa dan Marwah sebanyak 7 Kali, dilakukan sesudah Tawaf Ifadah.
5. Tahallul
Tahallul, yaitu bercukur atau menggunting rambut setelah melaksanakan Sa'i.
6. Tertib
Tertib, yaitu mengerjakan kegiatan sesuai dengan urutan dan tidak ada yang tertinggal.
Ihram, yaitu pernyataan mulai mengerjakan ibadah haji atau umroh dengan memakai pakaian ihram disertai niat haji atau umroh di miqat.
2. Wukuf
Wukuf di Arafah, yaitu berdiam diri, dzikir dan berdo'a di Arafah pada tanggal 9 Zulhijah.
3. Tawaf Ifadah
Tawaf Ifadah, yaitu mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali, dilakukan sesudah melontar jumrah Aqabah pada tanggal 10 Zulhijah.
4. Sa'i
Sa'i, yaitu berjalan atau berlari-lari kecil antara Shafa dan Marwah sebanyak 7 Kali, dilakukan sesudah Tawaf Ifadah.
5. Tahallul
Tahallul, yaitu bercukur atau menggunting rambut setelah melaksanakan Sa'i.
6. Tertib
Tertib, yaitu mengerjakan kegiatan sesuai dengan urutan dan tidak ada yang tertinggal.
Masalah apakah seseorang
menjadi haji mabrur atau tidak itu adalah masalah privasi seseorang dengan
Allah SWT dan tidak bisa dinilai oleh manusia lainnya. jadi jangan pernah
berani menilai seseorang ketika datang dari tanah suci habis berhaji dia itu
haji mabrur atau mardud. Itu urusan pribadi masing – masing.
kegiatan umroh itu tak
jauh beda dengan rukun haji tapi hanya tidak ada wukuf nya saja, jadi
menjalankan rukun haji tanpa wukuf (berumroh) ya bukan termasuk haji lah. Ngarep
jadi haji, yaa tunaikan kan donk semua rukun haji. Dan itu hanya bisa dilakukan
ketika musim haji. Ingat MUSIM HAJI !!!
Padahal banyak ulama salafy yang mengkritik tentang
penggunaan embel – embel ‘Haji’ di depan nama seseorang karena dianggap
perbuata riya dan tidak pernah
dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan para para as-sabiqun al-awwalun (Pemeluk Islam pertama).
Bahkan di kota saya
tercinta ini, nama depan seseorang ‘Haji’
tidak lagi menjadi sakral dan terhormat. Masa ketika saya mendengar rekaman
musik remix dari diskotik (yang dibawa oleh teman)
Puts your hands up !!! *tenggak 'kancing' biar goyang sendiri ni badan* |
ada disaat sang DJ menyebutkan
ucapan selamat datang buat seseorang dengan format (ucapan selamat datang+haji+nama +angka+asal+puts
your hand up ato are you rede) misalnya "SELAMAT DATANG BUAT HAJI CODET 234 FROM K***** CITY PUTS YOUR HANDS UP !!!". fuck off lah !!!! *EMOSI*
laahh kok ini gambarnya -__- |
Fenomena ini tidak
hanya sekali dua saya dengar, bahkan tiap ada musik remix baru pasti ada aja yg
depan namanya haji itu masuk diskotik. Haji macam apa itu ? Ga tau deeh itu beneran
berhaji ato umroh ato Cuma numpang lahir aja tuh di mekkah.
Mereka dengan
ringannya menuju tempat maksiat dengan embel – embel nama dan status sebagai
haji.woooyyy, ga sadar diri banget tuuuh...
Ada ulama yang mengatakan bahwa TIDAK PERNAH ADA riwayat
yang menjelaskan adanya gelar yang pernah disandang oleh rasulallah
dan para
sahabatnya, sebagai contoh H. Muhammad, H. Abu Bakar,
H.
Umar bin Khattab, H. Ali bin Abu Thalib dan seterusnya. Yaahh wong
Rasul dan Sahabatnya aja ga pernah make gelar Haji jelas – jelas kan mereka itu
orang yang terjamin masuk Surga dan telah berhaji, lah kita dengan sombongnya
langsung nambahin huruf ‘H’ ato ‘Hj’ di depan nama setelah berhaji, umroh ato
kebagian lahir di mekkah. Preeeeetttt !!!
serem banget kentutnya sampe berapi gini |
Yang jelas ini menjadi pelajaran bagi kita semua, apabila
sudah menunaikan ibadah haji, janganlah menambah embel – embel ‘Haji’ di depan
nama kita karena takutn
ya nanti riya dan menjadi beban bagi pribadi kita
sendiri. Ga usah ditulis didepan nama pun Allah sudah tau kalau kita sudah
menunaikan ibadah haji, jadi ngapain kan harus repot – repot ngubah nama di
KTP,SIM,ato kartu identitas lainnya.
Sumber referensi :
http://ponpes-almunawwar.blogspot.com/2010/10/syarat-rukun-dan-wajib-haji.htmlhttp://umroh-kami.blogspot.com/2013/02/pengertian-umroh-dan-manfaatnya.html
sumber gambar :
No comments:
Post a Comment